> My Moment In Memoriam: Pesan Terakhir Untuk Teman2 Seperjuangan

Cari Blog Ini

Pesan Terakhir Untuk Teman2 Seperjuangan

Tak terasa waktu telah begitu jauh mengantarkan kita menuju puncak dari seluruh perjalanan kita mencapai cita2 serta menuai ilmu2 yang kita manfaatkan nantinya. Walau setapak demi setapak sedikit demi sedikit atau malah penuh teguran, hukuman, senyuman, pujian, bentakan, ujian, cobaan, liku yang menanjak yang membuat kita terhempas, terantuk, terjerembab, terhelak juga terbuang takkan lekang oleh waktu terpahat indah dalam kenangan manis masing2 di saat bergelut dan bercanda tawa di dalamnya.
Tercetak jelas, wajah guru2 yang menyeramkan pula yang menentramkan apalagi sampe dikejar2 berlarian. Tutur kata mereka yang mengena, tegur sapa mereka yang terindah juga sapaan sayang dari yang tercinta takkan hilang dan sirna dalam lubuk hati kita.
Dan kini tibalah saatnya tuk meninggalkan semuanya....
Meninggalkan canda tawa
Meninggalkan duka cita
Meninggalkan senyum merona
Meninggalkan sisa2 hormat yang mengena...
Meninggalkan semuanya...
Karena kita tak boleh terhenti disini. kita memiliki arti. kita memiliki jiwa pemberani penantang hidup ini. tak boleh terdiam menikmati tapi menapaki dan terus mendaki menuju impian yang sudah lama menanti.
Sudah teramat banyak kesalahan dan noda yang kita perbuat terus menerus tanpa jeda. Mulai dari loncat pagar, lari dari pak Muhaimin, tidur saat guru mengajar, g' ikut shalat dhuha, g' masuk p3m pokoknya banyak deh.
Apalagi sama bapak or ibu guru yang pernah kita tantang, kitak olok, juga tak kita hiraukan perintahnya dll yang tentu saja kita tau sendiri bagaimana kelakuan kita terhadap mereka. Muali dari g' ngerjain PR ato ijin ke belakang sampe jam habis gara2 sumpek nglihat tuh guru terus. Tapi apa yang kita lakukan selanjutnya? Minta maaf?
"Alah paling2 juga dimaafin." kata salah seorang temen kita. "G' usah dipikirin, enjoy aja" kata yang lain. Sadarkah kita?
Padahal setiap malah setiap harinya di dzikir mereka, dhuha dan semuanya selalu dan selalu mendoakan kita menjadi anak sholeh/sholihah pintar mandiri dan bisa menata diri. Tapi apakah yang sudah kita lakukan? Tegakah kita mengecewakan mereka? Membuat doa2 yang mereka lantunkan setiap harinya sia2? Tolong, pikirin!
Waktu kita tinggal dikit. segera bertobat. segeralah niat dan bertekad cukupkan hura2 sudahilah foya2 hentikan bercumbu mesra buat mereka bangga dengan apa yang kita bina. buat mereka ceria dengan hasil yang menjanjikan masa depan terbaik kita ganyang UN tenbus SNMPTN lanjutkan kawin bawa anak tuk dititipin dan selanjutnya terserah anda mau ngapain. Hehe...
Kita ini satu, satu dalam generasi, satu tujuan, satu cita n cinta, satu suka satu duka satu semangat satu tekad untuk terus maju hingga impian didapat.
Jangan terhenti tuk mengarungi N tuk menjelajahi dunia ini jangan menyerah dan pasrah tapi bergegaslah kerahkan segala tenaga jika kita mau kita pasti mampu raih semua gapai semua niscaya semua akan bahagia. AKU JAMIN...

Jayalah MAN TARAS !!! Cayo!! Jadilah insan yang MANTAB...

BY:

"Lubysa IQ'sBall" FC

Rendy Ardyansyah
Dira Prasetya
Mochtar Iqbal
Ivanovick Sharrock Udivliat
M. Iqbal Mathlubiy



0 komentar: